Gerakan Spiritual Nasional SH Terate Dalam Kenduri Nasional

    Gerakan Spiritual Nasional SH Terate Dalam Kenduri Nasional

    MADIUN - Puncak peringatan 1 Abad Organisasi pecak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang berpusat di Madiun merupakan hari yang ditunggu semua warga PSHT, sebagai lahirnya PSHT pada tahun 1922 kini sudah memperingati 100th berdirinya.

    Tidak lah mudah untuk tetap melestarikan Organisasi PSHT ini yang didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Untuk tetap solid dan tetap menjunjung tinggi Persaudaraan. Pendopo Graha Wira Tama yang merupakan Padepokan Agung PSHT Pusat Madiun menjadi tempat dilaksanakan Kenduri Nasional dalam rangka peringatan 1 Abad Terate Emas Untuk Dunia Kamis (31/8/2022).

    Kenduri dihadiri oleh Ketua Umum Drs. R Moerdjoko HW, Ketua Dewan Pusat H. Issoebiantoro, SH, anggota Dewan Pusat, dan pengurus Pusat SH Terate. Terlihat hadir juga Ibu pembina SH Terate, Siti Ruwiatun Tarmadji bersama putra (Bagus Rizky Dinarwan). Tampak hadir juga ketua DPD RI, Ir. H. La Nyalla Mahmud Mattalitti.

    Pelaksanaan Kenduri dilaksanakan dengan khitmat oleh semua para warga PSHT perwakilan dari beberapa daerah di Indonesia. Tampak beberapa rohaniawan dari Kristen, Hindu, Katolik, Budha dan Islam. Secara bersama - sama dan bergantian membacakan doa puji syukur atas kesehatan, keselamatan dan kedamain untuk semua umat.

    Begitu juga memanjatkan doa untuk Para leluhur Pendiri PSHT dan terutama untuk semua warga PSHT sehingga dapat memperingati 1 Abad PSHT dengan damai. Pelaksanaan Kenduri Nasional diikuti seluruh Pengurus PSHT dari Sabang sampai Merauke, bahkan PSHT Manca negara melalui zoom meeting pelaksanaan serempak memulai acara yang sangat sakral.

    Usai acara kenduri acara diteruskan dengan ramah tama, tegur sapa dari para sesepuh PSHT kepada semua warga PSHT yang ada diberbagai penjuru Dunia. Dilanjut dengan makan tumpeng bersama - sama. "Arti dari Buceng sendiri dari bahasa jawa artinya nyebut sing kenceng. Nyebut disini dimaknai dengan ingat dan selalu berdzikir kepada Tuhan. Dalam proses nyebut ini harus dilakukan dengan kenceng, yang artinya harus dengan istiqomah tidak terputus-putus, " beber Ketua Umum PSHT Pusat Madiun kang mas R. Moerdjoko.

    Berakhir prosesi peletakan paku bumi berupa tanah dan air dari 364 cabang PSHT di Indonesia dari Sabang sampai Merauke dihalaman Graha Krida Budaya yang nantinya dipergunakan untuk pembuatan monumen diatas air dan tanah tersebut. Sebagai monumen peringatan 100 tahun atau 1 abad organisasi PSHT.

    Dimaksudkan untuk terus mengingatkan akan pentingnya persatuan dalam kebhinekaan dan pentingnya untuk terus memupuk tali persaudaraan dalam keberagaman.

    "PSHT mempunyai komitmen dalam menjaga 4 konsensus sebagai landasannya yaitu, Menjaga Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Ini lah amanah para pendiri bangsa Indonesia yang harus tetap kita jaga. Penyatuan air dan tanah dari 364 cabang PSHT di Indonesia dari Sabang sampai Merauke menggambarkan keragaman latar belakang namun kita tetap bersaudara. Dan nantinya air dan tanah untuk pembuatan pondasi monumen 1 abad PSHT, " pungkasnya. (Muh Nurcholis)

    madiun terate kenduri nasional psht
    Muh. Nurcholis

    Muh. Nurcholis

    Artikel Sebelumnya

    Usir DBD di lingkungan Asrama Kemiri Taman...

    Artikel Berikutnya

    Pangkoopsud II: Semua Kerjaan Miliki Kontribusi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu

    Ikuti Kami